From the bottom of my heart, seiris roti dan sosis telur …

Kalimat atau lebih tepatnya barangkali frasa … from the bottom of my heart …, barangkali tidak menarik kalau saya ucapkan. Tetapi menjadi menarik ketika disampaikan oleh Pak Ari Handono Ramelan, PhD (Pembantu Dekan I FMIPA) di sebuah forum yang bertema scouting untuk dosen-dosen UNS. Saya terus terang memberikan penghormatan yang luar biasa kepada Pak Ari, sehingga frasa itu saya penggal jadi judul tulisan saya, selain kata … uns … Dr. tech. Solichin As’ad yang membuat saya tersenyum dan menjadi mual ketika makan daging.

Berangkat dari judul di atas, barangkali inilah kenapa Rasul saya, dan mungkin uswah hasanah dari sebagian besar kita, Nabi Muhammad SAW, memberikan “instruksi” untuk memperbanyak silaturahmi. Hari ini saya buktikan betul makna kata itu. Datang ke acara scouting berdua dengan istri, niat saya belum kuat seperti seharusnya untuk menjadi seorang peserta scouting. Intinya, saya datang dengan dengan berbekal sekedar “mbuntut bojo”. Tetapi itulah intinya, saya merasakan betul rezeki dari Allah SWT melalui silaturahmi itu mengalir.

Rejeki pertama, seiris roti, sosis telur dan segelas air putih yang dibungkus dalam kerdus berwarna pink diserahkan oleh Mbak yang ramah kepada saya dan istri saya. Eh hebatnya, selanjutnya disuguhi dengan banyak sekali motivasi dari pembicara-pembicara yang hebat. Mulai dari  Ibu Endah – dari IDP, Prof. Ravik Karsidi – PR I, Pak Dr. Ing Syafi’i, Pak Dr. tech. Solichin As’ad, Bu Dr. rer nat Sri Mulyani, Pak Dr. Sutanto dan terakhir Pak Ari H. Ramelan, PhD. Well, banyak cerita menarik yang inti membangkitkan motivasi untuk going abroad. Rejeki berikutnya, adalah pulangnya diberi uang saku yang telah dipotong pajak …

What’s the point? Pertanyaan yang tiba-tiba muncul dari benak saya. Tanpa niat yang benar, tanpa motivasi yang kuat, maka rejeki yang saya peroleh hanyalah sebatas makanan dan uang saku. Niat dan motivasi menjadi sesuatu yang ampuh untuk bisa memperbaiki diri. Jadi, sebenarnya bukan sekedar going abroad tetapi lebih pada tekad untuk “manusia yang plus-plus” – plus yang baik tentu saja. Memang benar ada seribu jalan ke Roma, tetapi jika saya tidak pernah beranjak mungkin saya tidak pernah sampai Roma.

Semoga tulisan ini memotivasi saya dan teman-teman yang masih seperti saya …

Percayalah silaturahmi pasti akan memberi kita rejeki walau hanya sekedar seiris roti dan sosis telur  … dan iseng-iseng bisa sekolah ke luar negeri (from the bottom of my heart …)